Rabu, 21 April 2010

Aku tetap seorang Anak dan Mereka tetap Sebagai Orangtua

  • Jauh sebelum anak-anak (termasuk diriku) lahir, orangtua sudah memedulikan dan mendoakan anaknya.
  • Setelah anak-anak lahir, maka anak-anak menjadi memiliki ikatan emosi dengan orangtua.
  • Seraya ku tumbuh dewasa, orangtuaku tidak hanya mengetahui kelebihanku tetapi juga kekuranganku.
  • Masa remaja datang, berarti datang tantangan baru. Kadang mungkin anak-anak membandel, dan orangtuaku menjadi lebih banyak berdoa, lebih banyak membaca, serta lebih banyak berpikir agar membantuku berada dijalan yang benar dan tak lupa siapa yang harus ku sembah.
  • Orangtua tidak akan berhenti menjadi ayah dan ibu.
  • Sepanjang kehidupanku, orangtuaku ingat bahwa aku adalah insan yang ingin bebas memilih dan bahwa tidak ada jaminan berkenaan kehidupanku nantinya. Aku akan memutuskan haluan mana yang akan aku ikuti.
  • Anak memberikan pengaruh yang besar didalam dan diluar keluarga.
  • Jika orangtua menginginkan dan mengajarkan untuk tetap berjalan dalam kebenaran, maka jika anak tidak mengikuti, anak tersebut bertindak bodoh dan memedihkan hati orangtua.
  • Maka, Hadiah apalagi yang lebih berharga yang dapat aku sebagai anak-anak berikan kepada orang tua yang membesarkan, melindungi, dan mengasihi ku?

Sabtu, 17 April 2010

Pendidikan - Bisakah Justru Membuat Stres?

Di era globalisasi ada banyak kemajuan yang terjadi dengan pesat. Ketika mengdengar kalimat tadi pengamatan banyak orang langsung tertuju pada kecanggihan teknologi, padahal ada bidang penting lain yang juga mengalami perkembangan pesat, yaitu pendidikan. Kini dunia pendidikan banyak kemajuan dalam memperbaiki kurikulum yang akan dipelajari di sekolah maupun perguruan tinggi. Namun bagaimana dampaknya dengan anak-anak masa kini? Apa pandangan dan perasaan mereka?

Siapapun pasti ingin sukses, untuk itulah setiap anak maupun orang tua berlomba-lomba mencari pendidikan yang terbaik. Berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler pun diikuti. Namun sayangnya banyak anak-anak yang bersekolah tak sedikit yang mulai merasa stres dengan kegiatan seputar pendidikan.

Setiap pelajar harus berkerja keras di tempat ia belajar baik itu sekolah maupun perguruan tinggi, misalanya dalam mengerjakan tugas yang sulit, menyiapkan ujian maupun PR. Khusus untuk PR pelajar sering kali merasa PR yang diberikan tak ada habisnya. Misalnya menurut majalah Sedarlah terbitan bulan April 2009 seorang anak yang bernama Svetlana,14 tahun di Rusia menulis “PR semakin sulit diselesaikan. Setiap tahun, mata pelajaran bertambah dan PR yang ditugaskan oleh guru pun makin banyak. Juga setiap guru menganggap pelajarannya lebih pending daripada yang lain. Aku jadi suit membagi perhatian untuk bisa mengerjakan semuanya.”

Memang guru atau dosen terlihat begitu menitik beratkan pada PR maupun tugas, namun hal tersebut  bukan tanpa alasan. Mereka ingin mempersiapkan sang pelajar untuk pesaingan ketat di pasar tenaga kerja. Kalau demikian halnya, kita sebagai pelajar yang harus pintar-pintar menggunakan cara-cara tertentu agar bisa mengurangi stres dalam menghadapi tugas-tugas.

Misalnya:

  • Mendisiplin dan mengorganisasi diri. Jika sulit diterapkan pada diri kita, jangan malu meminta saran dari orang lain sehingga mereka bisa membantu dalam penyusunan waktu yang tepat.
  • Jangan suka menunda-nunda pengerjaan tugas.

  • Menyimak pelajaran dengan baik dan buat catatan yang bagus untuk ditinjau kembali.

Stres yang muncul biasanya karena merasa ada terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan sekaligus, untuk itu diperlukan pikiran yang positif dan realistis. Berpikirlah postif dengan menganggap tugas-tugas BUKAN sebagai problem tetapi sebagai bagian dari pelatihan kerja. Realistislah dimana tidak soal seberapa kuatnya diri kita, apa yang kita kerjakan dalam sehari ada batasnya.

Kekerasan Wanita

Tanggal 25 November adalah Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Wanita. Hari itu diakui secara resmi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1999, dengan tujuan membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pelanggaan hak-hak wanita. Mengapa langkah ini dianggap perlu?

Dalam banyak kebudayaan, wanita dianggap dan diperlakukan sebagai warga yang lebih rendah atau golongan kelas dua. Prasangka terhadap mereka sudah berurat berakar. Tindak kekerasan terhadap wanita dalam segala bentuknya merupakan problem yang tak kunjung teratasi. Majalah India Today International melaporkan bahwa “rasa takut selalu menghantui para wanita di India, dan pemerkosaan bisa jadi mengintai mereka di setiap sudut jalan di mana saja pada setiap saat”.

Saya pribadi sependapat dengan komentar sebelumnya, hal ini juga terjadi di lingkungan kita tinggal. Ada banyak tindak kekerasan dan pelecehan terhadap wanita terjadi, bahkan pada saat berada di sarana transportasi umum. Wanita dalam berbagai kebudayaan telah diperlakukan secara tidak hormat. Mereka dianiaya secara fisik, mental, dan seksual.

Dalam menangani sebuah masalah masih banyak yang berprasangka terhadap wanita atau dengan cara apa pun menyetujui sikap yang mengunggulkan kaum pria (chauvinistic). Yang padahal mereka justru harusnya merespek dan menghargai wanita sebagaimana yang Pencipta tetapkan. Wanita tidak seharusnya menjadi korban penindasan pria yang memanfaatkan mereka, menganiaya, atau dengan cara apa pun menyiksa mereka. Sebaliknya wanita yang sudah menikah harus menjadi “pelengkap” yang bahagia dan terampil bagi suaminya.

Sebuah buku tua mencatat nasihat praktis bagi dewasa ini “… tetaplah memberikan kehormatan kepada mereka(wanita)”. Memberikan kehormatan kepada seseorang menyiratkan bahwa orang itu sangat dihargai dan direspek. Ya, tidak soal pandangan kebudayaan apa yang berlaku, semua wanita harus diperlakukan dengan hirmat dan respek. Ini hak yang Pencipta karuniakan kepada mereka sebagai wanita.

Si Lezat dari Italia

Banyak orang kini lebih seang mengkonsumsi makanan cepat saji, salah satunya pizza. Ada banyak perusahaan restoran pizza yang cukup diminati banyak orang. Tahukah bagaimana sejarahnya dan berasal dari mana makanan ini? Saya senang membagi apa yang saya baca dari majalah Sedarlah terbitan Januari 2009 kepada Anda.

Raja Ferdinand I (1751-1825) konon telah menyamar sebagai rakyat jelata dan dengan diam-diam mengunjungi sebuah lingkungan kumuh di Napoli. Mengapa harus sembunyi-sembunyi? Menurut cerita, dia ingin melahap makanan yang dilarang oleh ratu di dalam istana kerjaan – pizza. Seandainya, Ferdinand masih hidup sekarang, tanpa susah payah ia dapat memuaskan seleranya. Saat ini, ada sekitar 30.000 kedai pizza  di Italia, dan setiap tahunnya mereka membuat banyak sekali pizza sampai-sampai satu orang bisa mendapat 45 buah.

Pizza bisa jadi berasal dari Napoli sekitar tahun 1720. Pada saat itu, pizza umumnya dianggap sebagai makanan rakyat miskin, makanan “siap saji” yang dijual dan dinikmati di luar rumah. Para penjualnya akan berkeliling di jalan-jalan, berteriak sambil menajajakan dagangan mereka yang lezat. Agar tetap hangat, pizza disimpan dalam scudo, sebuah wadah tembaga yang dijunjung di kepala si penjaja.

Raja Ferdinand I akhirnya member tahu orang-orang istana tentang kegemarannya akan pizza. Tidak lama kemudian, karena pizza yang dijual di jalanan jauh lebih lezat, orang-orang kaya dari golongan elite dan kerajaan mulai menyerbu kedai pizza. Cucu laki-laki Ferdinand I, Ferdinand II, sampai-sampai menyudruh orang membangun pemanggang dari bahan kayu di kebun-kebun Istana Capodimonte pada tahun 1832. Jadi, ia bisa menyenangkan tamu-tamunya dari kaum bangsawan.

Dewasa ini, pizza adalah makanan favorit kaum muda, tetapi perlu diwaspadai. Agar bergizi, pizza harus dibuat dari bahan-bahan yang sehat yang meghasilkan karbohidrat, protein, serta lemak dalam jumlah yang seimbang dan kaya akan vitamin, mineral, dan asam amino. Minyak zaitun, salah satu bahan yang disarankan dalam pembuatan pizza.

Pizza yang dipanggang dengan baik akan jarang menyebabkan problem pencernaan. Adanya karbohidrat kompleks turut menimbulkan rasa kenyang, sehingga orang yang paling tergila-gila pizza sekalipun tdak akan makan berlebihan.

Lain kali, kalau Anda memuaskan kerinduan Anda akan pizza, ingatlah asalnya yang sederhana. Dan syukurlah, Raja Ferdinand I tidak merahasiakan kecintaanya akan pizza.

Hal Sederhana dalam Pencapaian Hal Besar

Seorang pria asal Aceh sedang menjadi  sosok istimewa dalam harian Kompas pada pekan ini, ia bernama Muchtar Asri. Mungkin tak banyak yang mengenalnya dan apa yang telah ia lakukan. Namun pria ini memiliki kecintaan dan kepedulian yang begitu besar terhadap lingkungan.

Muchtar Asri tidak memperebutkan jutaan rupiah untuk melestarikan lingkungan. Beliau juga tidak mengerti hiruk-pikuk yang terjadi pada konferensi nternasional di Denmark, beberapa waktu lalu, tapi ia sudah ikut melestarikan lingkungan. Yang dibutuhkannya pun sederhana yaitu hanya sapu lidi, arit dan rasa cinta yang dalam akan lingkungan.

Muchtar Asri mengamati bahwa bumi tempat tinggalnya di Aceh semakin panas, pohon pinus berkurang drastis di wilayah Aceh Tengah. Hal ini disebabkan adanya penebangan yang dilakukan oleh perusahaan tertentu yang tidak melakukan tebang pilih. Muchtar mewarisi sebidang tanah tandus dari orangtuanya, sebagian tanah warisan itu terdiri dari batu gunung dan tak mudah ditanami.

Pada tahun 1961, ia mencoba menanam pinus di lahan tersebut dan ternyata pinus tersebut bertahan hingga tahun 1992. Namun, sayangnya pohon itu tumbang tersambar petir. Setelah itu Muchtar mencoba menanam banyak tanaman, tetapi tak ada satu pun yang hidup. Pernah Muchtar menanami lahan tandus itu dengan 60 batang pisang dan tidak sampai sepekan tanaman itu mati. Banyak orang yang mencibir dan menganggap upaya Muchtar sia-sia dalam menanami lahan yang tandus ini. Namun hal tersebut tidak mengurungkan niat Muchtar.

Pada tahun yang sama, Muchtar mulai kembali menanami lahannya dengan belasan ribu batang pohon pinus. Ia dibantu hanya dengan istri dan anak-anaknya. Mereka mencari tanah yang dinilai cukup subur dan ratusan meter kubik tanah subur diangkut ke lahan miliknya. Ia memagari lahan tersebut agar tidak digangggu binatang serta memberinya pupuk. Kini hanya tinggal 6000 batang pinus yang bertahan dengan ketinggian 3-5 meter dengan diameter lebih dari 30cm.

Setiap hari ia selalu mengawasi  lahan ini agar daun-daun pinus yang sudah kering tidak menimbulkan kebakaran terutama pada musim kemarau. Minimal seminggu sekali pensiunan PNS Polres Aceh Tengah ini menyapu daun kering di kebun pinusnya dengan sapu lidi.

Melihat apa yang telah ia lakukan selama ini sudah sepantasnya ia mendapatkan Piagam Peduli Lingkungan Pemkab Aceh tengah(2003,2004,2005) dan Piagam Lingkungan Hidup WWF(2007).

Kini sebagai generasi muda apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan sebagai bumi yang kita tinggali? Seperti pengalaman Muchtar Asri menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah dan bukan soal banyaknya hal besar yang harus kita miliki jika ingin pencapaian besar. Tapi hal sederhana yang kita miliki bisa menjad hal besar bergantung cara kita menggunakannya. Jaga lingkungan mulai dari diri kita.

Game Elektronik - Taukah Rahasianya?

Banyak game elektronik bukan sekadar hiburan yang canggih. Memang, permainan itu menguji keterampilan dan mengurangi kebosanan. Tetapi, bukan itu saja, game elektronik bisa mempertajam refleks dan atensi visual seseorang. Ada game yang bahkan bisa mengasah kemampuan matematika dan membaca. Selain itu, ada banyak game terbaru muncul di pasaran luas dan sedang menjadi topic pembicaraan hangat. Namun, mengapa kita perlu berhati-hati?

Bukan menjadi rahasia umum bahwa tidak semua game aman. Di game kita bisa melakukan hal-hal yang tidak bakal kita lakukan di kehidupan nyata – maksudnya, kalau kita sampai melakukannya, kita pasti akan mendapatkan masalah serius.

Menurut majalah Sedarlah terbitan Januari 2008 “RPG (game reka-peran) menjadi amat populer. Dalam game ini, para pemain menciptakan berbagai karakter di Internet yang menghuni sebuah dunia rekaan komputer yang diisi ribuan pemain lainnya. Para pemain bisa saling berkirim pesan instan seraya karakter rekaan  komputer mereka, yang disebut avatar, berinteraksi.” Game seperti ini dilakukan bersama orang-orang lain via internet.

Banyak game yang terang-terangan manganjurkan amoralitas, ketidaksenonohan, dan kekerasan. Namun banyak yang merasa bahwa hal tersebut tidak ada bahayanya, itu tidak nyata dan hanya permainan. Tetapi pemikiran seperti itu keliru. Menurut majalah yang sama mengomentari “berbagai penelitian secara konsisten memperlihatkan bahwa menonton hiburan yang penuh kekerasan dapat membuat penontonnya lebih garang”. Dan menurut New Scientist menyatakan “Karena interaktif, video game memiliki pengaruh yang lebih kuat dari pada TV.”

Memilih bermain game yang penuh kekerasan atau amoral ibarat memilih bermain-main dengan limbah radioaktif, dampaknya yang merugikan bisa jadi tidak segera telihat, namun tak terelakkan. Jika terus-menerus melihat adegan-adegan seks atau kekerasan secara gambling bisa merusak persaan moral dan memungkinkan hal tersebut mendominasi pikiran dan tindakan.

Tapi perlu diingat tidak semua game elektronik itu buruk. Untuk itu, perlu dilakukan pemilihan game secara bijaksana. Jika Anda memiliki anak damping anak Anda dalam pemilihan game secara selektif dan pikirkan dampaknya dikemudian hari. Cari informasi yang lengkap tentang game tersebut, baik tujuan maupun metodenya. Kemudian perhatikan analisis waktu yang digunakan untuk game tersebut.

Burung Malang Kini Hijrah Entah Kemana ...

Meskipun waktu itu siang hari, si burung pelatuk terbang menabrak sebuah gedung pencakar langit, lalu jatuh ke tanah. Burung tersebut tidak melihat kaca gedung itu. Banyak burung mati setiap tahunnya setelah menabrak berbagai jenis bangunan. 

Kaca dapat membahayakan burung. Sewaktu jendelanya bersih dan tembus pandang, burung sering kali melihat apa yang ada di sisi luar gedung seperti tanaman dan langit. Akibatnya, burung yang tidak waspada kadang-kadang menabrak kaca dengan kecepatan tinggi. Kemerostoan populasi burung disebabkan karena kerusakkan lingkungan dan aktivitas yang dilakukan manusia termasuk membangun gedung-gedung yang tinggi.

Sadarkah masyarakat dan pemerintah kota atas dampak ini bagi habitat burung yang sudah kehilangan tempat tinggalnya. Pembangunan apapun hendaknya tidak hanya diperhitungkan pembiayaan, pengurusan tapi bagaimana hal itu berdampak bagi suatu komunitas tertentu. Karena manusia tidak hidup sendiri. 

Tahukah Anda - Sang Perekat Unggul?

Para ilmuwan terkagum-kagum akan kemampuan tokek untuk memanjat permukaan licin-bahkan merayap di langit-langit yang licin tanpa terpeleset, saya pun kagum! Bagaimana bisa? Kaki tokek mirip dtangan, yang bisa merayap pada permukaan licin dengan sangat lincah. Pada setiap  jarinya ada tonjolan-tonjolan yang mempunyai ribuan rambut halus. Dan, pada setiap rambut ada ratusan filament mikroskopis. Daya tarik antar molekul dari filamen-filamen ini cukup kuat untuk menahan badan tokek, bahkan sewaktu ia berjalan terbalik pada permukaan kaca.

Para peneliti ingin membuat bahan perekat yang seperti kaki tokek, dapat menempel pada permukaan yang licin. Bahan perekat ini bisa digunakan untuk ”berbagi keperluan medis”, kata majalah Science news, “mulai dari perban yang tetap menempel meskipun basah hingga plester untuk menggantikan benang penjashit luka operasi”.

Bagaimana pandangan Anda setelah mengetahui hal ini? Satu karya lagi yang begitu mengagumkan dari sang Mahakarya.

Tahukah Anda - Si Pembuat Benang Unggul?

Siapa yang tak pernah melihat laba-laba, binatang yang memiliki kemampuan menjaring. Tak sedikit industri perfilman membuat film animasi maupun film heroik yang terinspirasi dari binatang unik ini.

Lebih ringan dari pada kapas, tetapi jika dihitung menurut beratnya lebih kuat daripada baja, inilah gambaran jelas tentang benang laba-laba. Benang sutra tebal yang terkuat dari ketujuh jenis sutra yang dapat dipintal oleh laba-laba – banyak menarik perhatian. Benang ini tangguh dan lebih kedap air ketimbang benang ulat sutra, yang lazim digunakan untuk pakaian.

Laba-laba menghasilkan benang sutra pada suhu ruangan, dengan air sebagai pelaru. Selain itu benang laba-laba sangat tangguh. Jika diperbesar hingga seukuran lapangan sepak bola, jaring benang sutra itu dapat menghentikan pasawat jet jumbo yang sedang terbang.

Banyak ilmuan yang sangat terpesona mempelajari jarring benag laba-laba. “para ilmuan ingin mengembangkan sesuatu yang selentur dan setangguh benang laba-laba untuk membuat barang-barang, dari rompi anti peluru sampai kabel gantung pada jembatan”, tulis Aimee Cunningham di majalah Science News.

Menjiplak benang laba-laba tidaklah mudah, karena bahan ini dibuat dalam tubuh laba-laba dan prosesnya belum sepuhnya dipahami. Hal ini menujukkan adanya karya cerdas dari Pencipta.

Tahukah Anda - Navigasi Kupu-Kupu?

Siapa yang tak senang melihat indahnya kupu-kupu yang beterbangan dihamparan luas, saya pun begitu. Tak sedikit yang terkagum-kagum melihat paduan warna yang begitu mempesona dan bentuk yang unik. Tapi tahukah Anda kupu-kupu lebih dari sekedar memiliki warna dan bentuk tubuh yang menarik? Kupu memiliki sistem navigasi yang luar biasa.

Kupu-kupu memilik otak yang ukurannya kira-kira sebesar mata pena, namun kupu-kupu raja bisa bermigrasi sejauh 3000 kilometer.Bagaimana caranya? Sedarlah terbitan November 2009 menjelaskan bahwa, “kupu-kupu raja memiliki kompas matahari yang bisa menunjukkan arah berdasarkan posisi matahari. Serangga ini juga menggunakanjam biologis yang sangat akurat serdasarkan siklus 24 jam, yang dikenal sebagai jam sirkadian, untuk membuat penyesuaian mengikuti pergerakan matahari.”

Bagaimana menurut Anda? Apakah sistem navigasi kupu-kupu raja yang rumit dihasilkan secara kebetulan? Atau, apakah membuktikan adanya Perancang yang cerdas?

Taukah Anda - Hebatnya Sayap ?

Menurut Anda, mana yang lebih terampil di udara? Pesawat atau makhluk hidup seperti kalelawar, serangga, dan burung? Percaya atau tidak, pesawat tidak dapat menandingi makhluk hidup kecil dan menakjubkan, yang “memiliki kesanggupan terbang yang luar biasa seraya menembus angin, hujan, dan salju”, kata Wei Shyy, seorang professor di bidang teknik penerbangan di University of Michigan. Rahasianya? Sayap yang bisa dikepak-kepakkan, hal ini tidak dapat dilakukan oleh pesawat sejak upaya pertama manusia untuk bisa terbang.

Sedarlah terbitan Februari 2009 menjelaskan sewaktu burung dan serangga sedang terbang, kepakan sayapnya terus berubah-ubah sesuai dengan lingkungan di sekitarnya. Ini memungkinkan binatang itu terbang berputar- putar dan melakukan memanuver tajam. Majalah science news melaporkan hasil pengamatannya tentang kelelawar, “ketika sedang terbang dengan kecepatan rendah, sekitar 1,5 meter per detik kelelawar mengepakkan sayapnya ke atas dan ke bawah kemudian dengan cepat mengepakkan sayapnya ke belakang saat bergerak ke atas. Ilmuan telah memperkirakan bahwa teknik ini .. membuatnya terangkat dan bergerak maju.”

Masih ada banyak hal yang perlu dipelajari tentang hewan-hewan terbang. Namun dari hal ini kita belajar bahwa alam lebih dulu dari pada teknologi tercanggih manapun.