Rabu, 02 Juni 2010

Pendekatan Pengembangan Sistem

Dipandang dari metodologi yang digunakan:
  • Pendekatan Klasik (Clasical approach), Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada kenyataannya pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan diantaranya adalah :
  1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit
  2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
  3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
  4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
  5. Masalah dalam penerapan sistem
  • Pendekatan Terstruktur (structured approach), Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
Dipandang dari sasaran yang dicapai :
  • Pendekatan Sepotong (piecerneal approach), Pendekatan yg menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
  • Pendekatan Sistem (systems approach), Pendekatan yg menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem :
  • Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach), Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis).
  • Pendekatan Atas Turun, Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi , kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi , lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision analysis )
Dipandang dari cara mengembangkannya :
  • Pendekatan Sistem menyeluruh, Pendekatan yg mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh(merupakan ciri -ciri pendekatan klasik )
  • Pendekatan Moduler, Pendekatan yg berusaha memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian / modul yg sederhana (merupakan ciri -ciri pendekatan terstruktur).
Dipandang dari teknologi yg digunakan :
  • Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach), Pendekatan yg menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan investasi yg besar.
  • Pendekatan Berkembang (evolutionary approach), Pendekatan yg menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan terus berkembang.

Masa Lalu dan Masa Kini

Setiap orang punya kehidupan lalu. Ada cerita di masa lalu. Ada orang-orang yang menjadi bagian dimasa lalu. Tapi bukan berarti kita hidup terus menerus melihat yang lalu. Melihat masa lalu cukup sesekali dan menjadikan itu acuan bagaimana kehidupan kita selanjutnya. Layaknya seorang pengemudi kendaraan, jika terus menerus melihat kebelakang memalui spion maka ia akan celaka karena tidak meihat apa yang ada dihapannya, begitulah dengan masa lalu.

Aku memang punya masa-masa menyengkan bersamanya 5 tahun silam. Ada banyak cerita, suka duka kami lalui bersama. Hubungan itu bertahan selama 4 tahun. Jujur bukan hal mudah bagi aku dan dia untuk meninggalkan hal itu, karena kami berpisah hanya karena ada 1 perbedaan yang tak mungkin pernah sama, yaitu agama.

Kini, dia sudah dengan yang lain. Begitu pula diriku...
Aku sudah dengan seorang pria istimewa untuk ku dan juga keluarga ku. Mengingat pengalaman yang menyakitkan sebelumnya, rasanya aku kembali memiliki harapan baru. Aku seolah merasakan kepastian akan masa depan kami seperti apa.

Ada banyak harapan ke depan yang ingin ku capai bersama. Tapi sepertinya tidak demikian dengan dirinya. Dia mungkin memang tak memiliki tujuan masa depan bersama ku. Lalu ku mulai berpikir untuk apa kalau begitu aku bersamanya?

Luka di Dahi

Pagi itu seorang wanita sedang merintih kesakitan karena bayi yang sedang dikandungnya sudah memberi tanda-tanda akan lahir. Para petugas bidan pun berupaya membantu semaksimal mungkin. Namun seraya waktu berlalu kelahiran bayi yang dinantikan belum keluar juga.

Hari sudah mulai petang, sejak bayi tak ada kemajuan yang berarti. Air ketuban sang ibu sudah pecah dan sudah mulai habis, hal ini akan membahayakan sang ibu dan sang bayi. Pihak bidan mengatakan perlu dilakukan penangan segera dan karena keterbatasan alat, sang ibu harus dibawa ke rumah sakit besar. Sang calon ayah segera memutuskan untuk mencari rumah sakit bersalin terbaik dan terlengkap di Jakarta.

Sesampainya dirumah sakit, Dokter segera menangani. Melihat keadaan sang ibu yang sudah tidak berdaya, dokter berkata bahwa perlu ditransfusi jika tidak, maka tidak mungkin anak dan ibu bisa diselamatkan. Kalau pun keduanya bisa selamat, kemungkinan besar anak tersebut akan mengalami cacat mental. Sang ayah harus memilih salah satu. Dapatkah anda membayangkan bagaimana perasaan sang ayah tersebut?

Karena alasan prinsip yang tercatat jelas di Kitab Suci dan pengetahuan yang dimilikinya maka sang ayah berkata kepada dokter agar tidak melakukan transfusi dan berupaya semaksimal mungkin agar bisa menyelamatkan keduanya. Sayangnya proses kelahiran harus dilakukan secara caesar. Dan ternyata keduanya selamat. Tentunya berkat kuasa yang tak ternilai dari Tuhan.

Sayangnya cerita tak seindah itu. Tiba-tiba sang ayah harus menebus obat luka bakar, tentunya ia terheran-heran karena ia merasa istrinya melahirkan bukan terkena luka bakar. Sang ayah segera melihat keadaan istrinya, dan ternyata kedua kaki istrinya sudah melepuh setelah dikompres air mendidih karena keteledoran suster rumah sakit tersebut.

Obat luka bakar yang digunakan sang ibu membuatnya ia tidak boleh menyusui sang bayi, hal ini membuat sang bayi harus diinfus dalam ruang inkubator. Entah apa yang terjadi, suster memilih menusukan jarum infur di jidat sang bayi, yang akhirnya malah menembus tulang kepala. Membuat kepala sang bayi membengkak dan infeksi. Tubuh mungil bayi mulai berubah, bibir merahnya dan kulitnya menjadi kuning pucat, lukanya makin hari membengkak dan membiru.

Melihat semua ini perasaan sang ibu dan ayah sangat pedih hati. Sang ibu memutuskan mengalah dan berhenti melakukan pengobatan luka bakarnya agar dapat memberikan ASI. Karena pengorbanan sang ibu tadi bayi mungil itu kembali seperti keadaan semula walaupun meninggalkan luka cacat pada dahi sang anak. Sayangnya keadaan luka sang ibu membusuk. Namun dalam waktu yang lama akhirnya pulih juga, walau meninggalkan bekas dikakinya hingga sekarang.

Cerita diatas aadalah kisah kelahiran ku yang tak ku rekayasa. Namun itulah adanya. Aku berterima kasih kepada Tuhan karena memberikan aku orang tua yang penuh rela berkorban mengorbankan segalanya demi diriku. Aku sayang mama dan ayah ku. Luka cacat di dahi ku memang tidak akan hilang, hal itu akan terus menjadi lambang pengorbanan kalian.

Tunggal yang Kesepian

Banyak orang berkata anak tunggal itu enak karena apapun yang diinginkan pasti akan dipenuhi. Banyak juga yang beranggapan anak tunggal itu manja. Tapi saya tak merasa seperti itu.

Memang tidak dipungkiri, semua perhatian dan kasih sayang seolah tumpah ruah pada saya. Tapi sebenarnya saya lebih sering merasa kesepian. Hal ini bukan karena orang tua saya yang tak peduli, justru sebaliknya mereka sangat menyayangi saya.

Kesepian melanda ketika ada hal ingin saya bagi ke orang lain. Ketika saya ingin bercerita, berbagi bahagia, dan membagi tangis.. rasanya semua orang pergi.

Mama pernah bilang karena saya tunggal. Saya harus bisa segalanya!
Mama memang tidak menuntut kesempurnaan, ia hanya terlalu takut apabila ayah dan mama tidak ada kemudian saya tidak bisa menjaga diri. Kekhawatiran yang masuk akal..

Tapi apapun itu saya tetap mensyukuri apapun yang saya dapatkan...