Senin, 28 Desember 2009

Musik

Kita semua sepertinya sudah diprogram untuk menikmati melodi dan harmoni. Banyak orang khususnya anak muda yang tidak bisa lepas dari musik. Irama memang didasarkan atas hitungan yang sederhana, tetapi jika irama disusun sedemikian rupa sehingga sudah menjadi sebuah musik hal itu bukan lagi sesuatu yang sederhana. Musik bukan sekadar logika yang tak berperasaan, musik bisa langsung menyentuh emosi kita yang terdalam.

Musik seperti makanan. Jenis yang tepat dalam porsi yang tepat, bermanfaat. Jenis yang salah, dalam porsi kecil maupun besar, merugikan. Namun kadang biasanya dalam hal musik, jenis yang merugikan itulah yang paling menarik.

Industri musik kini sedang digandrungi oleh musisi dan lagu-lagu teranyar mereka. Namun kita perlu selektif dalam memilihnya, tidak hanya dinilai dari musik mana yang menjadi trend saat itu. Sebab lirik yang dipadukan dengan musik sebenarnya akan mempengaruhi pikran dan sikap tanpa kita sadari. Musik bisa mempengaruhi orang-orang berbagai cara, termasuk suasana hati kita. Tidak ada salahnya mencermati lirik dan perhatikan pengaruh yang ditimbulkan musik tersebut dalam diri kita. Tak lupa pikirkan bagaimana perasaan orang lain pada saat kita mendengarkan lagu yang menjadi favorit kita. 

Musik dapat membantu bersantai dan melepas lelah. Musik bisa membantu mengisi kehampaan sewaktu kita merasa kesepian. Tetapi, jika musiknya berhenti, masalah yang kita rasakan tetap ada. Dan, lagu bukan pengganti teman. Jadi, jangan biarkan musik menjadi hal terpenting. Nikmati musik, tapi jangan biarkan menguasai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar