Rabu, 21 April 2010

Aku tetap seorang Anak dan Mereka tetap Sebagai Orangtua

  • Jauh sebelum anak-anak (termasuk diriku) lahir, orangtua sudah memedulikan dan mendoakan anaknya.
  • Setelah anak-anak lahir, maka anak-anak menjadi memiliki ikatan emosi dengan orangtua.
  • Seraya ku tumbuh dewasa, orangtuaku tidak hanya mengetahui kelebihanku tetapi juga kekuranganku.
  • Masa remaja datang, berarti datang tantangan baru. Kadang mungkin anak-anak membandel, dan orangtuaku menjadi lebih banyak berdoa, lebih banyak membaca, serta lebih banyak berpikir agar membantuku berada dijalan yang benar dan tak lupa siapa yang harus ku sembah.
  • Orangtua tidak akan berhenti menjadi ayah dan ibu.
  • Sepanjang kehidupanku, orangtuaku ingat bahwa aku adalah insan yang ingin bebas memilih dan bahwa tidak ada jaminan berkenaan kehidupanku nantinya. Aku akan memutuskan haluan mana yang akan aku ikuti.
  • Anak memberikan pengaruh yang besar didalam dan diluar keluarga.
  • Jika orangtua menginginkan dan mengajarkan untuk tetap berjalan dalam kebenaran, maka jika anak tidak mengikuti, anak tersebut bertindak bodoh dan memedihkan hati orangtua.
  • Maka, Hadiah apalagi yang lebih berharga yang dapat aku sebagai anak-anak berikan kepada orang tua yang membesarkan, melindungi, dan mengasihi ku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar