Sabtu, 17 April 2010

Pendidikan - Bisakah Justru Membuat Stres?

Di era globalisasi ada banyak kemajuan yang terjadi dengan pesat. Ketika mengdengar kalimat tadi pengamatan banyak orang langsung tertuju pada kecanggihan teknologi, padahal ada bidang penting lain yang juga mengalami perkembangan pesat, yaitu pendidikan. Kini dunia pendidikan banyak kemajuan dalam memperbaiki kurikulum yang akan dipelajari di sekolah maupun perguruan tinggi. Namun bagaimana dampaknya dengan anak-anak masa kini? Apa pandangan dan perasaan mereka?

Siapapun pasti ingin sukses, untuk itulah setiap anak maupun orang tua berlomba-lomba mencari pendidikan yang terbaik. Berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler pun diikuti. Namun sayangnya banyak anak-anak yang bersekolah tak sedikit yang mulai merasa stres dengan kegiatan seputar pendidikan.

Setiap pelajar harus berkerja keras di tempat ia belajar baik itu sekolah maupun perguruan tinggi, misalanya dalam mengerjakan tugas yang sulit, menyiapkan ujian maupun PR. Khusus untuk PR pelajar sering kali merasa PR yang diberikan tak ada habisnya. Misalnya menurut majalah Sedarlah terbitan bulan April 2009 seorang anak yang bernama Svetlana,14 tahun di Rusia menulis “PR semakin sulit diselesaikan. Setiap tahun, mata pelajaran bertambah dan PR yang ditugaskan oleh guru pun makin banyak. Juga setiap guru menganggap pelajarannya lebih pending daripada yang lain. Aku jadi suit membagi perhatian untuk bisa mengerjakan semuanya.”

Memang guru atau dosen terlihat begitu menitik beratkan pada PR maupun tugas, namun hal tersebut  bukan tanpa alasan. Mereka ingin mempersiapkan sang pelajar untuk pesaingan ketat di pasar tenaga kerja. Kalau demikian halnya, kita sebagai pelajar yang harus pintar-pintar menggunakan cara-cara tertentu agar bisa mengurangi stres dalam menghadapi tugas-tugas.

Misalnya:

  • Mendisiplin dan mengorganisasi diri. Jika sulit diterapkan pada diri kita, jangan malu meminta saran dari orang lain sehingga mereka bisa membantu dalam penyusunan waktu yang tepat.
  • Jangan suka menunda-nunda pengerjaan tugas.

  • Menyimak pelajaran dengan baik dan buat catatan yang bagus untuk ditinjau kembali.

Stres yang muncul biasanya karena merasa ada terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan sekaligus, untuk itu diperlukan pikiran yang positif dan realistis. Berpikirlah postif dengan menganggap tugas-tugas BUKAN sebagai problem tetapi sebagai bagian dari pelatihan kerja. Realistislah dimana tidak soal seberapa kuatnya diri kita, apa yang kita kerjakan dalam sehari ada batasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar