Sabtu, 17 April 2010

Si Lezat dari Italia

Banyak orang kini lebih seang mengkonsumsi makanan cepat saji, salah satunya pizza. Ada banyak perusahaan restoran pizza yang cukup diminati banyak orang. Tahukah bagaimana sejarahnya dan berasal dari mana makanan ini? Saya senang membagi apa yang saya baca dari majalah Sedarlah terbitan Januari 2009 kepada Anda.

Raja Ferdinand I (1751-1825) konon telah menyamar sebagai rakyat jelata dan dengan diam-diam mengunjungi sebuah lingkungan kumuh di Napoli. Mengapa harus sembunyi-sembunyi? Menurut cerita, dia ingin melahap makanan yang dilarang oleh ratu di dalam istana kerjaan – pizza. Seandainya, Ferdinand masih hidup sekarang, tanpa susah payah ia dapat memuaskan seleranya. Saat ini, ada sekitar 30.000 kedai pizza  di Italia, dan setiap tahunnya mereka membuat banyak sekali pizza sampai-sampai satu orang bisa mendapat 45 buah.

Pizza bisa jadi berasal dari Napoli sekitar tahun 1720. Pada saat itu, pizza umumnya dianggap sebagai makanan rakyat miskin, makanan “siap saji” yang dijual dan dinikmati di luar rumah. Para penjualnya akan berkeliling di jalan-jalan, berteriak sambil menajajakan dagangan mereka yang lezat. Agar tetap hangat, pizza disimpan dalam scudo, sebuah wadah tembaga yang dijunjung di kepala si penjaja.

Raja Ferdinand I akhirnya member tahu orang-orang istana tentang kegemarannya akan pizza. Tidak lama kemudian, karena pizza yang dijual di jalanan jauh lebih lezat, orang-orang kaya dari golongan elite dan kerajaan mulai menyerbu kedai pizza. Cucu laki-laki Ferdinand I, Ferdinand II, sampai-sampai menyudruh orang membangun pemanggang dari bahan kayu di kebun-kebun Istana Capodimonte pada tahun 1832. Jadi, ia bisa menyenangkan tamu-tamunya dari kaum bangsawan.

Dewasa ini, pizza adalah makanan favorit kaum muda, tetapi perlu diwaspadai. Agar bergizi, pizza harus dibuat dari bahan-bahan yang sehat yang meghasilkan karbohidrat, protein, serta lemak dalam jumlah yang seimbang dan kaya akan vitamin, mineral, dan asam amino. Minyak zaitun, salah satu bahan yang disarankan dalam pembuatan pizza.

Pizza yang dipanggang dengan baik akan jarang menyebabkan problem pencernaan. Adanya karbohidrat kompleks turut menimbulkan rasa kenyang, sehingga orang yang paling tergila-gila pizza sekalipun tdak akan makan berlebihan.

Lain kali, kalau Anda memuaskan kerinduan Anda akan pizza, ingatlah asalnya yang sederhana. Dan syukurlah, Raja Ferdinand I tidak merahasiakan kecintaanya akan pizza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar