Sabtu, 17 April 2010

Burung Malang Kini Hijrah Entah Kemana ...

Meskipun waktu itu siang hari, si burung pelatuk terbang menabrak sebuah gedung pencakar langit, lalu jatuh ke tanah. Burung tersebut tidak melihat kaca gedung itu. Banyak burung mati setiap tahunnya setelah menabrak berbagai jenis bangunan. 

Kaca dapat membahayakan burung. Sewaktu jendelanya bersih dan tembus pandang, burung sering kali melihat apa yang ada di sisi luar gedung seperti tanaman dan langit. Akibatnya, burung yang tidak waspada kadang-kadang menabrak kaca dengan kecepatan tinggi. Kemerostoan populasi burung disebabkan karena kerusakkan lingkungan dan aktivitas yang dilakukan manusia termasuk membangun gedung-gedung yang tinggi.

Sadarkah masyarakat dan pemerintah kota atas dampak ini bagi habitat burung yang sudah kehilangan tempat tinggalnya. Pembangunan apapun hendaknya tidak hanya diperhitungkan pembiayaan, pengurusan tapi bagaimana hal itu berdampak bagi suatu komunitas tertentu. Karena manusia tidak hidup sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar