Rabu, 26 Mei 2010

Bagaimana Anda Memandang Orang Tua?

SEWAKTU orang lain memberitahukan anda bagaimana perasaan mereka tentang orangtua, mereka juga sedang memberitahukan anda sesuatu tentang diri mereka. Ya, apa yang anda katakan mengenai orangtua dan cara anda memperlakukan mereka, menyingkapkan apa yang ada dalam pikiran dan hati anda. Hal itu banyak menyingkapkan orang macam apa anda sekarang ini dan juga memberikan gambaran yang jelas tentang kepribadian anda kelak. Ini disebabkan karena pola sikap yang anda kembangkan di rumah, lambat-laun akan menjadi bagian dari diri anda.

Beberapa remaja mengembangkan sikap yang negatif terhadap orangtua mereka dalam hampir segala hal. Banyak yang merasa bahwa orangtua mereka tidak pernah mengerti atau berusaha mengerti mereka, orangtua dianggap sangat kuno dan tidak memberikan bimbingan yang berfaedah dalam dunia yang maju pesat. Perasaan ini segera berkembang menjadi sikap suka memberontak. Jika tidak dikuasai, hal itu mudah menjadi suatu kebiasaan. Itu nyata dalam cara berurusan dengan orang-orang di luar lingkungan keluarga. Dan sebelum disadari, anda dapat juga terjerumus dalam kesulitan yang serius karena tidak mau mentaati hukum-hukum yang dirancang untuk kepentingan dan perlindungan masyarakat.

Namun ada juga orang-orang yang tidak merasa dan berbuat demikian. Mereka bertumbuh dewasa dan memandang orangtua mereka dengan respek. Remaja-remaja ini tahu mengapa di dunia ini ada begitu banyak kesulitan dan tahu masa depan apa yang terbentang di hadapan mereka. Maka mereka tidak membiarkan diri ditekan untuk mengembangkan sikap yang negatif yang dimiliki orang lain. Mereka menghargai bahwa orangtua mereka telah menanamkan dalam diri mereka respek kepada prinsip-prinsip yang luhur mengenai tingkah laku manusia. Remaja-remaja ini telah menanggapi ajaran itu, dan bersedia melakukan bagian mereka. Akibatnya, mereka mengakui tempat mereka dalam penyelenggaraan keluarga. Hubungan yang baik terbina di rumah.

Pada dasarnya ketaatan adalah hak orang tua. Mengapa begitu? Karena belum pernah berdiri sendiri, kita mungkin tidak sepenuhnya menghargai semua yang dilakukan orangtua. Tetapi coba pikirkan: Sejak kita lahir, ayah dan ibu telah mengurus kita setiap hari. Mereka telah menyediakan makanan dan pakaian, dan sebuah rumah untuk tinggal, dan telah memperhatikan pendidikan. Seandainya kita harus mengupah seseorang untuk melakukan apa yang dilakukan orangtua mulai sejak lahir, kita harus membayar sangat mahal. Orangtua kita layak mendapat respek untuk semua itu. Kelak, jika kitamenikah dan menjadi orangtua, kita akan lebih menghargai seberapa banyak yang telah dilakukan orangtua bagi diri kita. Mengapa tidak memperlihatkan penghargaan itu sekarang? Jika kita membalas kasih orangtua dengan memberikan respek dan ketaatan, ini menunjukkan bahwa kita sebgai seorang anak sedang berkembang menjadi orang yang matang, memiliki perasaan yang baik, menghargai orang yang telah berbuat baik kepada diri kita.

Memang ini bukan berarti bahwa orangtua anda sempurna. Memang mereka bisa membuat kesalahan. Tetapi bukankah kita juga demikian. Kemungkinan kita membuat kesalahan lebih banyak, karena kita belum memiliki pengalaman hidup seperti mereka. Apakah kita sebagai anak sering kali mengritik orangtua untuk kesalahan mereka, tetapi mengharapkan mereka tidak mengatakan apa-apa tentang kesalahan diri kita sendiri? Agar konsekwen, kita seharusnya belajar melupakan kesalahan yang mereka buat, seperti mereka telah melupakan banyak kesalahan yang anda buat. Dan karena mereka memiliki tanggung jawab yang jauh lebih berat, dapat dimengerti bahwa mereka mungkin kadang-kadang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar